Senda Gurau Semata

Gambar diambil dari sini
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. (QS Al-Ankabut ayat 64).
Tiba-tiba saya kok ingat Firman Allah tentang kehidupan dunia yang digambarkan sebagai senda gurau ini ya?.

Jika mengerti kehidupan dunia adalah sendau gurau semata, maka tak seharusnya kita menghabiskan waktu hanya untuk sendau gurau bukan?.
Karena memang dunia bukanlah tempat untuk segala sesuatu yang hakiki, tak ada kebahagiaan terus menerus dan tak ada kesedihan berkepanjangan.

Saya pernah kesal tingkat kayangan saat ada yang menghina orang tua saya.
Lalu seorang teman menasehati,
"Hinaan mereka bukan berarti hinaan Tuhan bukan?".
Sebuah nasehat sederhana, yang mampu menurunkan tingkat kekesalan saya *jadi tingkat kelurahan*.
Sekuat hati menahan diri untuk tak melontarkan balik hinaannya.

Saya juga pernah sangat bahagia sampai ingin salto bolak-balik Pekanbaru-Bali. Namun usia kebahagiaan itu hanya sekilas, begitu mengetahui ibu saya meninggal, dunia seakan runtuh.

Memang rasa yang paling mendamaikan adalah saat kita merasa bukan orang yang sempurna, sebagaimana mereka-mereka yang ada di sekitar kita.
Dengan menyadari tak ada yang sempurna selainNYA, membuat kita menjadi mudah memaafkan, bahkan mengabaikan rasa kesal.
Kemudian pada akhirnya dapat melihat pada diri sendiri dan sekitar kita bagai sebuah kelas yang penuh dengan pelajaran untuk lebih baik.
Membuat kita lebih banyak diam untuk menyimak daripada sibuk berkomentar. Membuat kita lebih banyak bertanya pada diri sendiri apakah yang saya lakukan seperti yang dia/mereka lakukan?, menilai baik dan buruk perilaku kita sendiri, meluruskan niat kembali.

Merenungi kembali tentang dunia yang digambarkan sebagai tempat bersenda gurau, maka sangatlah merugi jika kita tukarkan akhirat kita dengan senda gurau.
Namun akhirat juga tak dapat "dibeli" dengan mengabaikan dunia.
Karena dunia hanyalah senda gurau, maka kita tak perlu berebut, memaki, menjegal untuk meraih dunia.

Saya tak pandai menasehati. Tulisan ini saya posting sejatinya untuk menasehati diri saya sendiri, untuk tak menukar kebagiaan sejati dengan sekedar senda gurau.
Semoga

Wallahu'alam.



7 komentar:

  1. Bercermin dulu biar gak banyak menggalau, karena semua sandiwara doang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe....biar gak hobi menjilat ludah ditanah #kodesekodekodenya

      Hapus
  2. dunia ini..panggung sandiwara...

    BalasHapus
  3. Karena dunia hanya senda gurau, yuk kita merapat ke sekre lagi..
    Yuk Kita lanjutkan program kursus bahasa inggris yg sedari dulu pending :)
    Lupakan & hilangkan amarah yg tak berujung #eh *serius ngajak*

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahahaha, sering banget main ke sekre, coba tanya bu kuncen.
      Sekarang ini belum bisa ngajar English di sekre Kur, karena kesibukan dengan kain dan souvenir padat banget.
      Semoga lain kali bisa muncul mengajar English di sekre ya Kur :)

      Hapus
  4. iya ya?? kadang kita terlalu menyibukkan diri dengan hal hal yang semu sifatnya dan lupa, sampe meninggalkan apa yang seharusnya kita jaga dan kejar mumpung umur masih ada..

    nice info

    BalasHapus

Copyright @ Elsenovi Menulis | Fluzu theme designed by Pirawa