Ketika Aku Keracunan

Malam ini aku & seorang temanku  chatting di satu grup facebook, membahas tentang blog. Salah seorang seniorku menyarankan agar kami kembali aktif menulis di blog, karena banyak keuntungannya, bisa berbagi pengetahuan, menurut beliau, blogger adalah orang yang mempunyai catatan pribadi di blog. Pengetahuan sang blogger itu terus dicatat di blog. Selain berbagi pengetahuan, blog juga dapat mendatangkan uang. Banyak cara untuk bisa mendapatkan uang dari sebuah blog.

Aku yang dikenal sebagai gaptek di kalangan blogger, tetap saja tidak tertarik saat diajari tentang berbagai tehnik "memancing" uang dari blog. Aku sangat percaya dengan kekuatan tulisan, bahwa tulisan yang baik akan memancing uang untuk mendatangi kita.
Namun aku juga tak menyalahkan teman-teman yang menggunakan tehnik lain untuk memancing uang dari sebuah blog. Karena kan niat ngeblog tiap-tiap orang berbeda, dan kemampuan tiap orang juga berbeda. Aku senang menulis, maka bagiku menulis bukanlah suatu hal yang berat, beda dengan orang yang kurang menyukai menulis. Suka atau tidak suka menulis tidak masalah. Intinya sama-sama menyebarkan informasi.

Aku sudah pernah merasakan manisnya mendulang uang dari sebuah blog. Saat itu aku belum mengenal media sosial selain blog, maka semua yang ada dipikiranku kutumpahkan di blog. Namun saat aku mulai mengenal facebook, aku mulai jarang menulis di blog, aku lebih senang menulis di notes facebook. Kemudian kenal dengan twitter, wah aku malah menjadi-jadi, hampir semuanya kutulis di twitter. Cukup lama aku keracunan oleh kedua media sosial ini, sampai akhirnya aku menyadari, bahwa kicauanku di twitter dan ocehanku di facebook itu kurang berdampak jika dibanding ditulis di blog. Karena sistem pengarsipan blog lebih baik, sehingga tulisan itu mudah dicari saat diperlukan, dan semua orang dapat membaca tulisan kita tanpa harus menjadi teman kita terlebih dahulu. Di blog, kita juga bisa menuliskan ide dan pengetahuan kita tanpa dibatasi oleh nominal karakter. Sangat berbeda dengan twitter yang membatasi hingga 140 karakter sehingga berpotensi disalahpahami. Meski kultwit ampuh, namun tak banyak yang suka membaca tweet kita satu per satu. Dan kultwit itu akan “hilang dan sulit dicari”, karena tertumpuk oleh tweet kita selanjutnya.
Blog memiliki kelebihan, tulisan bisa sepanjang apapun yang kita mau sehingga teks dan konteks melebur dengan baik, memudahkan pembaca memahami tulisan. Dan yang tak kalah pentingnya, tulisan itu terarsip dengan baik di blog, dan mudah ditemukan di Google (Nukman Luthfie)
Atas dasar itulah kini  aku pelan-pelan mulai kembali menuliskan kicauan dan ocehanku di blog.

Apalagi saat aku sebel banget dengan temanku yang hampir tiap menit ngetweet tentang dirinya sendiri (sampai dijuluki BOT). Lalu aku berpikir seperti itukah aku? (walau aku gak tiap menit ngetweet, namun sehari cukup sering juga aku ngetweet hal-hal mengenai diri sendiri). Maka akupun melakukan investigasi (cieeeeee bahasanya gak nahan mpok), apakah aku cerewet di twitter?..dan ternyata teman dekatku bilang, "Betul".Oh noooo tidaaaaaaakkk...., satu jawaban singkat yang menyadarkanku bahwa aku sudah dalam tahap keracunan media sosial.
Sebenarnya media sosial tidak beracun, dia akan meracuni kita jika kita salah menggunakannya.
Teman yang kutanya tadi menambahkan "Aku sih gak masalah dengan kicauanmu di twitter", namun aku tahu diri, tak semua followerku menyukai gaya dan isi kicauanku. Maka akupun semakin mantab bin haqul yaqin untuk kembali bermesraan dengan blog.

Mari teman, kita menuliskan pengetahuan kita di blog, selain beramal, semoga kita juga bisa mendulang manisnya $ dan Rp dari blog.

Wallahu'alam


5 komentar:

  1. gw suka gaya lo.... ;)
    ikutan datuk hihihihihihihi

    tambahan :
    bukan cuma tulisan
    poto dan video juga bisa lho

    BalasHapus
  2. Hohohoho....

    Begitu yah, kok saiyah nggak diajakin tho? #nesu

    Mpok, kok gak pernah BW ke lapak saiyah..??? :D

    BalasHapus
  3. @Pekanbaru Netpreneur >guwe jugaq sukaq ghaya loe :P
    (duh nblog datuk banyak amat sech?)
    @attayaya>yuuup anda betul sekali tuan!!!..terimakasih tambahan infonya, ditunggu share ilmu selanjutnya
    @anazkia >diajak kemana tho nduk???
    aku aja gak tau blognya para teman2ku yg mana..xixix..mangapkan aku nak Anaz

    BalasHapus
  4. Mendinglaaahhh.....coba lihat diriku...2 tahun lebih punya akun twitter...followernya segitu2 aja, gak nambah2....:p

    *edisi curcol* :p

    BalasHapus

Copyright @ Elsenovi Menulis | Fluzu theme designed by Pirawa