Karena masih dalam suasana Lebaran, kemarin aku menemani papa bersilaturohim ke teman-teman papa.
Saat itu kami berkunjung ke rumah salah satu teman papa yang baru saja menikah (itu pernikahan ke dua kaliny). Ternyata tamu pak yg baru menikah itu bukan hanya kami saja, tapi sudah ada 2 orang tamu sebelum kami, dan mereka juga kenal dengan papa.
Maka dengan senyum sopan spongebob aku pun menyalami bapak-bapak itu. Eh diluar dugaan salah seorang dari mereka nanya (lebih tepatnya "nebak") gini ke papa
"Pak ini yang baru ya?", saat bersalaman denganku. Maksudnya aku ini istri baru papaku (kan mamaku sudah meninggal 2 tahun yang lalu).
Papa langsung menjawab
"Bukan, ini anak bungsu saya". *aku langsung pasang tampang wajah imut*.Waduh kok bapak itu bisa-bisanya menuduhku sebagai istri papa??. *hadegh, gak rela, sambil mengeluarkan jurus mencakar langit* *halah berlebihan*
Aku berpikir, jangan-jangan wajahku terlihat lebih tua dari usia kalenderku?, haduh...itu bencana terbesar pada sebagian perempuan. Jangan-jangan wajah ABG ku ini terlihat bagai usia 50 tahun *oh tidak bisa!!*
Maka akupun bertanya
"Pak kok tadi nebak saya istrinya papa?, apa saya terlihat setua papa ya?", Lalu bapak itu menjawab
"Bukan terlihat tua dik, tapi kan teman-teman papa semuanya sudah menikah kembali, jadi saya pikir adik ini istrinya papa" ...Syukurlah....ternyata tidak ada hubungannya dengan wajah yang terlihat lebih tua dari usia sesungguhnya. *lega*
Dan saya pun berterimaksih pada krim anti wrinkle, krim tabir surya dan krim malam...
Salam super :D
Ternyata urusan antar mengantar atau jemput menjemput antara ayah dan anaknya ini kadang bisa menimbulkan tebakan tebakkan yang aneh dan kadang menyebalkan lho.
Salah seorang temanku gak mau lagi dijemput ayahnya saat pulang kuliah, gara-gara banyak yang menyangka bahwa temanku ini di jemput oom-oom senang yang kadang mangkal di kampus.
Dulu saat baru kuliah di sebuah akademi di Jakarta, aku pun hampir terjebak dalam tebakan yang kubikin sendiri.
Ceritanya aku sedang menanti bis di halte seberang kampus, tiba-tiba ada sedan mulus berhenti di depanku, kaca mobil diturunkan, lalu sang pengemudi dengan ramahnya menyilahkan aku masuk ke mobil. Lho aku bingung dan langsung menebak, pastilah ini saudaraku yang mengetahui aku sedang menanti bis untuk pulang. Saat kudekati mobil itu, bertambah bingunglah diriku, ini siapa?..kok wajahnya gak kayak wajah saudaraku?. Oom pengemudi sedan mulus itu tersenyum (tepatnya menyeringai sih) sambil membukakan pintu mobil. Dan dengan lugunya aku bertanya "Oom siapa?".
Dan belum sempat aku mendengar oom itu menjawab pertanyaanku, salah seorang temanku telah menyeretku menjauhi sedan mulus itu. Dan aku sekonyong-konyong aku telah duduk kembali di halte bis. Temanku bilang itu oom itu gak kenal denganku, dia sedang mencari "mangsa". (Padahal aku haqul yakin lho bahwa oom itu adalah manusia, bukan harimau yang gemar mencari mangsa).
Ya begitulah teman-teman kisah saya. sekian dan terima kasih.
*endingnya gak enak banget yach*
0 komentar:
Posting Komentar