Menurut saya perempuan yang murahan itu adalah perempuan yang menghalalkan dirinya terhadap laki-laki sebelum di halalkan Allah. Alias ngerasa dah kayak suami istri (dan berperilaku seperti suami istri) padahal gak melewati akad nikah (atau prosesi pernikahan).
Jadi lain banget kan dengan perempuan yang banyak teman laki-lakinya, gak nyambung kan kalo banyak teman laki-laki = perempuan murahan.
Lha kalau wilayah kerja sang perempuan (yang tidak murahan, apalagi gratisan) ini ada di antara para laki-laki, opo yo dia layak di cap sebagai perempuan murahan?.
Memang kata orang perempuan itu banyak fitnahnya. Pulang malam dikit dah dianggap perempuan gak bener, teman-temannya kebanyakan laki-laki dianggap hobi ngumpulin laki-laki.
Tapi tenang aja, kalo gak berbuat yang aneh-aneh bin melanggar aturanNYA, maka bukti yang akan berbicara.
Kalo sibuk dengan omongan orang kapan majunya ya?, apalagi omongannya adalah bermuatan melemahkan.
Sudahlah, janganlah berburuk sangka pada orang lain, marilah bersibuk memperbaiki diri sendiri dan berbagi untuk sesama
Selama kita ada di jalanNYA, jangan takut, karena bukti yang akan berbicara *nyamar jadi bu ustadzah*
Wallahu'alam
0 komentar:
Posting Komentar