Detik Dalam Kehidupan



Walau saya belum pernah mewawancarai orang yang telah meninggal, dan menanyakan bagaimana sakitnya saat sakaratul maut, namun Rasulullah SAW memberi gambaran betapa sakitnya sakaratul maut itu, diibaratkan bagai sebatang pohon penuh duri yang menancap diselembar kain sutera, apakah batang pohon itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek? (HR.Bukhari)

Soal sakit saat sakaratul maut ini hanya diketahui oleh orang yang tengah mengalaminya saja.
Sakit yang tak sebanding dengan sakit yang pernah diderita manusia selama hidupnya.

Wahai diri, tak ada yang paling pasti di dunia ini kecuali kematian. Dia datang dengan paksa, tak memberi pilihan. Namun yang Maha Menggenggam Kehidupan begitu pemurah, memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kita untuk memilih cara “hidup” setelah mati sesuai dengan keinginan kita.
Apakah setelah perjuangan berat sakaratul maut kita akan mendapatkan kenikmatan yang tak terbayangkan, atau justru terjerembab dalam siksa yang lebih dahsyat?
Jawabnya ada dalam setiap detik hidup kita di dunia.

Wallahu’ alam



1 komentar:

  1. Kalo di Bali tergantung karmanya selama hidup mbak
    mau jadi baik ya harus berbuat baik

    Mungkin gitu ya..
    kalo ngga salah

    BalasHapus

Copyright @ Elsenovi Menulis | Fluzu theme designed by Pirawa