Bahagia Menjadi Reseller


Contoh gantungan kunci dan pin yang saya jual


Sebagai perempuan unyu berdarah Minang (Sumatera Barat), yang identik dengan berdagang dan merantau, saya sempat tidak percaya diri bisa berdagang.
Memang sih dari SD saya sudah berdagang, yaitu jualan es lilin dan pisang goreng. Namun setelah dewasa malah menghindar dari urusan jual menjual demi mendapatkan laba.

Kini baru saya sadari, ternyata dari kecil saya tahan banting dari ejekan maupun komentar teman. Zaman saya SD dulu, jika berdagang saat sekolah, dianggap anak orang miskin. Padahal tanpa berjualan pun saya tetap masih bisa sekolah dan hidup layak dari penghasilan orang tua. Tapi saat itu memang ada kebahagiaan jika bisa mendapatkan uang dari hasil kerja sendiri, bangga gitu lho, walau jumlah rupiahnya tak seberapa.

Ketika usia 20-an saya mencoba berdagang baju dan jilbab, dagangan saya ambil dari teman mengaji, cukup banyak juga yang membeli, karena saya menerapkan sistem kredit, bisa dicicil selama 3 bulan. Lalu apa yang terjadi?, orang-orang yang membeli dagangan saya sangat sulit ditagih cicilannya. Bukannnya datang sendiri untuk membayar ciclan, tapi harus saya minta dulu baru dibayar, itupun jarang sekali datang langsung dibayar, biasanya molor bayarnya. Yang paling menyebalkan adalah saat melihat ekspresi mereka yang tak suka saat saya datang, duh saya kok merasa seperti debt collector yang tak diharapkan kedatangannya, bahkan kadang serasa seperti mengemis meminta mereka membayar. Perasaan tidak nyaman inilah yang membuat saya sempat cukup lama rehat dari aktivitas dagang.

Sampai suatu hari saya bertemu dengan mbak pemilik kios di mall, yang berjualan kerajinan dari kulit tiruan. Niat utama saya saat meminta ijin dengan mbak ini untuk memajang barang jualanannya di facebook saya adalah sebagai upaya memberdayakan facebook saya. Namun dengan tegas mbak ini menolak, katanya bisnis adalah bisnis, akhirnya saya pasrah saja. Ternyata kepasrahan saya itu adalah kunci pembuka pintu semangat berdagang. Yang tadinya hanya ingin memasang foto dagangan mbak tersebut, eh malah ada keuntungan bagi saya.
Nah ketika ada teman membuka usaha membuat gantungan kunci dan pin, saya pun menawarkan diri untuk menjadi resellernya, begitu seterusnya, kini saya menjadi reseller madu murni dan handicraft dari flanel.

Saat menjadi reseller handicraft kulit tiruan, saya merasakan senang sewaktu melihat produk-produk tersebut, itu sudah merupakan keuntungan bagi saya, belum lagi jika saya bisa menjual dengan laba yang lumayan, tentu lebih senang lagi
Lain lagi kegembiraan saat menjual gantungan kunci dan pin.
Kebetulan konsumen gantungan kunci/pin ini kebanyakan adalah murid saya. Meskipun saya tidak mengambil untung sedkit pun dari murid saya, namun saya bahagia saat melihat mata murid yang berbinar dan mendengar cerita mereka yang dapat untung saat menjual gantungan kunci/pin dari saya. Kalau mau dihitung secara materi, saya merugi jika berjualan gantungan kunci/pin pada murid, Namun hidup tak melulu soal materi bukan?, dengan berjulan saya mengajarkan pada murid untuk berani bernegosiasi dan mengasah jiwa kewirausahaannya
Saya baru mendapatkan untung jika yang membeli gantungan kuci/pin adalah teman saya.
Bagaimana dengan menjual madu murni?, nah kalau ini jualannya enak, saya tidak perlu kesana kemari dan keuntungannya pun manis, semanis wajah saya.
Trus,trus,trus bagaimana jualan handicraft dari flanel?. Hmm, kalau ini masih dalam tahap awal, masih mencoba menjual dengan baik dan benar serta banyak labanya. Sebenarnya tujuan saya ingin membuat handicraft dari flanel atau dari kain yang dijahit sendiri, karena bidang saya kan jahit menjahit. Semoga berhasil ya teman..doakan aku yaaaaa.

Bagi saya, kebahagiaan menjadi reseller bukan hanya saat mendapat keuntungan materi, namun juga saat saya berkenalan dengan orang baru, saat saya kemudian mendapat ilmu baru, baik dari pedagangnya maupun dari konsumen saya, bahkan kadang dari teman/saudara pembeli dagangan saya.
Ada kejadian saat saya menawarkan gantungan kunci pada seorang ibu, kemudian ibu tersebut bertanya, apakah gantungan kunci ini saya buat sendiri?, lalu saya jelaskan bahwa yang mempunyai mesin produksi adalah teman saya. Saya hanya membantu konsumen mencarikan desain gantungan kunci saja, lalu merembetlah pembicaraan hingga ibu itu tahu bahwa saya sebenarnya seorang guru dan pemilik studio jahit. Setelah itu ibu ini malah meminta saya mengajar anaknya dan menjadi pelanggan studio jahit saya. Untungnya jadi berlipat bukan?

Nah karena terbukti menjadi reseller itu membuat bahagia lahir batin, maka kini siapa yang mau menjadi reseller dagangan saya? *halah kok malah promosi!*

Saya yakin, apapun jika diniatkan baik, dikerjakan dengan maksimal, maka kita tak akan pernah merugi. Itu sudah merupakan janji Allah.

Wallahu a’lam bishshawab

2 komentar:

  1. pin nya lucu-lucu maaak, assik bisa ngorder buat KEb nih. yang design siapa? keren banget. semoga selalu dimudahkan dan dilancarkan

    BalasHapus
  2. @yankmira > desain boleh dari pemesan atau dari kami mak...silahkan diorder, harga teman, keistimewaan gantungan kunci kami bagian belakangnya kita beri cermin, secara wanita gemar bercermin kan mak :)

    BalasHapus

Copyright @ Elsenovi Menulis | Fluzu theme designed by Pirawa