Kemudian Aku Meleleh

Pagi ini aku sudah di depan laptop, menuliskan segala kegundahan dan kejengkelanku.
Hampir saja tulisan itu kupublish, namun tiba-tiba ada beberapa baris tulisan dari orang yang begitu kukagumi dan kuhormati muncul di media sosial.
Yang terjadi aku menyimpan tulisan yang sudah siap publish tersebut di dokumen laptop.

Aku selalu kehilangan kata-kataku jika sudah berhadapan dengan orang ini.
Sejatinya tulisan ini kutujukan pada beliau, namun ternyata bahasa hatiku tak mampu kujelaskan dengan kalimat.
Lalu, kenapa juga masih saja menulis di blog jika gak tau apa yang akan dituliskan?.
Aku berterus terang disini, aku menjadi kuat karena beliau. Hormatku pada beliau, melebihi kedatangan beliau di dini hari, saat aku sedang sakit.
Kuproklamirkan disini, aku meleleh karena beliau.
Entah diujung mana kita berakhir, tapi berjalan bersamamu memberiku kekuatan akan kejujuran rasa.
Sekian

11 komentar:

  1. Akukah itu? *kedipkedipkelilipan*

    BalasHapus
  2. ehemmm... cieee sampe meleleh gitu ya Ka... beruntungalah beliau yang telah terplokamir dalam hatimu Kaka :)

    BalasHapus
  3. postingan yang sangat menarik :)
    sangat bermanfaat.. ^_^
    keep posting yaa..

    ingin barang bekas lebih bermanfaat ?
    kunjungi website kami, dan mari kita beramal bersama.. :)

    BalasHapus
  4. siapa siapa siapaaaaaa? :D
    *cari dibawah meja* #eh

    BalasHapus
  5. Semoga berakhir di pelaminan, Amien.
    Ettapi beneran lho mendingan kalo lg marah jgn nulis. Entar yg keluar hal2 yg "ajaib". Malah bikin nyesel #curcol

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin.
      aku klo marah nulis, tp gak di publish say

      Hapus

Copyright @ Elsenovi Menulis | Fluzu theme designed by Pirawa