***
Mubazir sepertinya telah membudaya dalam kehidupan kita sehari-hari, contohnya jika tamu disuguhi minumam, biasanya tamu tidak menghabiskannya, walaupun telah dipersilahkan untuk dihabiskan.
Apalagi jika lebaran, saya melihat begitu banyak minuman, makanan maupun kue yang disisakan oleh para tamu.
Jika dihitung-hitung, walau terlihat sepele, ternyata biaya kemubaziran sangatlah besar.
Mari kita berhitung secara matematis :
Jika segelas air mineral seharga Rp 500, maka setengah gelas = Rp 250
jika tamu yang datang sebanyak 5 orang, maka Rp 250 X 5 = Rp1250 telah terbuang percuma.
Jika separuh penduduk Indonesia yang berjumlah 237 juta jiwa (sensus penduduk tahun 2010) melakukannya, maka uang yang terbuang sia-sia adalah 118.500.000 x Rp1250 =
Rp 148.125.000.000.
Tentu jumlah yang sangat besar. Bisa untuk membangun beberapa sekolah maupun rumah sederhana bagi para penghuni kolong jembatan.
Bayangkan bila yang terbuang adalah sepotong daging, setengah gelas sirup, setengah piring nasi beserta lauknya dll, Wooow... terlalu besar nikmat Allah yang terbuang percuma.
Dengan mubazir menjadi teman syaitan, tak heran jika para pelakunya mirip syaitan. Serakah, pelit, mau menang sendiri dan tidak peduli pada sesama.
Negara kita kaya sumber daya alam, tanahnya subur, namun rakyatnya kelaparan dimana-mana, tak ada tempat bernaung. Salah satu penyebabnya adalah budaya mubazir yang terjadi di segala lini, dari yang kecil hingga yang besar.
Kembali menyoal biaya renovasi gedung DPR yang menelan biaya begitu besar, saya bertanya, apa sih urgensinya membangun toilet senilai 2 M?.
Ada yang bilang untuk prestige. Tentu percuma saja jika toiletnya bagus namun kinerja anggota dewan tak sebagus toiletnya.
Saya bukan pengamat politik, jadi saya tidak bisa menyarankan para anggota dewan yang katanya terhormat (gak tau kata siapa ya?) untuk bekerja lebih baik agar rakyat yang memilihnya semakin cinta, kecuali menginggatkan, bahwa mereka bisa duduk manis di kursi empuk (bahkan bisa bobok) di gedung DPR yang megah itu karena mereka dipercaya oleh banyak orang untuk mewakili suara mereka.
Semoga kita semua terhindar dari sifat mubadzir dan mengabaikan amanah.
Wallahu'alam
Apalagi jika lebaran, saya melihat begitu banyak minuman, makanan maupun kue yang disisakan oleh para tamu.
Jika dihitung-hitung, walau terlihat sepele, ternyata biaya kemubaziran sangatlah besar.
Mari kita berhitung secara matematis :
Jika segelas air mineral seharga Rp 500, maka setengah gelas = Rp 250
jika tamu yang datang sebanyak 5 orang, maka Rp 250 X 5 = Rp1250 telah terbuang percuma.
Jika separuh penduduk Indonesia yang berjumlah 237 juta jiwa (sensus penduduk tahun 2010) melakukannya, maka uang yang terbuang sia-sia adalah 118.500.000 x Rp1250 =
Rp 148.125.000.000.
Tentu jumlah yang sangat besar. Bisa untuk membangun beberapa sekolah maupun rumah sederhana bagi para penghuni kolong jembatan.
Bayangkan bila yang terbuang adalah sepotong daging, setengah gelas sirup, setengah piring nasi beserta lauknya dll, Wooow... terlalu besar nikmat Allah yang terbuang percuma.
Dengan mubazir menjadi teman syaitan, tak heran jika para pelakunya mirip syaitan. Serakah, pelit, mau menang sendiri dan tidak peduli pada sesama.
Negara kita kaya sumber daya alam, tanahnya subur, namun rakyatnya kelaparan dimana-mana, tak ada tempat bernaung. Salah satu penyebabnya adalah budaya mubazir yang terjadi di segala lini, dari yang kecil hingga yang besar.
Kembali menyoal biaya renovasi gedung DPR yang menelan biaya begitu besar, saya bertanya, apa sih urgensinya membangun toilet senilai 2 M?.
Ada yang bilang untuk prestige. Tentu percuma saja jika toiletnya bagus namun kinerja anggota dewan tak sebagus toiletnya.
Saya bukan pengamat politik, jadi saya tidak bisa menyarankan para anggota dewan yang katanya terhormat (gak tau kata siapa ya?) untuk bekerja lebih baik agar rakyat yang memilihnya semakin cinta, kecuali menginggatkan, bahwa mereka bisa duduk manis di kursi empuk (bahkan bisa bobok) di gedung DPR yang megah itu karena mereka dipercaya oleh banyak orang untuk mewakili suara mereka.
Semoga kita semua terhindar dari sifat mubadzir dan mengabaikan amanah.
Wallahu'alam
Aamiin... siap kaka, mencoba untuk lebih menghargai semuanya. jai kalau ada tamu, kita ga usah kasih full segelas gitu, makanan juga di pas in aja ya kak, wkwkwk *mintadikeplak
BalasHapustoilet, lahan parkir, terus masi banyak lagi de, ironis emang mbak -_-!!
BalasHapusmanfaat buah sirsak
manfaat buah apel
suwangar ki postingane...
BalasHapusalhamdulillaah keluargaku ga diajarkan makan bersisa, kalaupun ga enak ya dipaksa habis walau makannya lama banget (kayak aku). Ada yg bilang kalau makan makanan secara tidak habis itu biar dikira orang kaya yg duitnya banyak..
iya mbak saya gak akan tidur lagi deh kalau pas sidang...
tertanda DPR
DOPAR
========
sampe sekarang pun saya tidak mengerti ini kinerja DPRD..apa baiknya dihapuskan saja kah..sangat boros!!
BalasHapuswaaooow.. coba deh bayangkan jika toilet kos-kosan saya harganya 2M.. pasti udah aku isi kolam renang, ada pluncurannya, sauna, kamar mandi dalam, taman, dapur, dan ruang tamunya.. @_@
BalasHapus@yankmira > sekalian dimintai ongkos say...(lho mang jualan minum?)
BalasHapus@keunggulan android > iya
@Ndop > wuoooohhh...emas endhouph anggotah de pe er?..whuwooooo...*pasti dari fraksi vektor ya?
@ranny > hapus? , pakai tip ex ya say
@Joddie > fantasimu terlalu tinggi Jod :p
kl ngomongin ttg DPR sy lebih banyak ilfilnya mbak :)
BalasHapus