Kesehatan kita adalah tanggung jawab diri kita sendiri. Badan ini dan semua yang ada di alam ini adalah titipan Allah yang kelak akan kita pertanggungjawabkan pemakaiannya. Jika kita lalai dan menyia-nyiakan amanah, bahkan merusak tubuh kita, apa yang akan kita katakan kepada Sang Pemberi Amanah saat Dia menanyakan kelak?
Manusia terlahir dengan kondisi yang kadang diluar dugaan, ada yang terlahir sempurna, namun ada juga yang terlahir dengan kebutuhan khusus. .
Tetapi ada juga manusia yang terlahir dengan fisik sempurna lalu mencari-cari penyakit.
Kepada siapa seorang perokok harus marah jika karena rokoknya itu paru-paru, jantung dan kesehatannya menjadi error?.
Apakah dia akan menyalahkan rokok yang penuh dengan zat beracun bagi tubuh?. Tentu saja sang perokok akan menyalahkan dirinya sendiri karena telah dengan sadar meracuni dirinya.
Jika yang dititipi tubuh saja bisa marah karena ulahnya sendiri, Bagaimanakah dengan Dia Yang Memiliki?.
Banyak kita lihat orang rela menyakiti dirinya sendiri, merusak dirinya sendiri dengan mengabaikan kesehatannya. Ada yang dengan sengaja memasukkan bahan-bahan berbahaya bagi tubuh kedalam raganya, hanya untuk mengejar kenikmatan dan kesempurnaan (di mata manusia) saja. Ingatkah kita tentang perilaku Michael Jackson yang berpuluh-puluh kali melakukan operasi dan tindakan medis yang "aneh", atau si pembobol bank nan cantik yang menyumpalkan ber cc cc silikon ke payudaranya?.
Padahal jika dilihat sebelum mereka melakukan tindakan tersebut, mereka adalah orang-orang tanpa cacat tubuh lho.
Jika kita telah tahu bahwa tubuh adalah amanah, maka tentunya kita akan menghindari dari hal-hal yang akan merusak tubuh kita.
Perilaku lalai akan kesehatan sebenarnya adalah perilaku egoistis. Perilaku yang tidak mau membayangkan betapa repot dan susahnya orang disekelilingnya, orang yang mencintainya, orang yang peduli padanya (suami, istri, anak, keluarga, orang-orang yang bersandar padanya dan lain-lain) yang juga harus turut menanggung sakitnya.
Sungguh kita tak bisa mengatakan "Ini kan tubuh-tubuh ku sendiri, kok kamu yang repot?", Jangan sombong teman!. Itu hanya titipan!..kelak kita dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kita lakukan pada titipan itu.
Wallahu alam
0 komentar:
Posting Komentar