Pakaian Kebesaran

Gambar diambil dari sini

Saya jadi ingat larangan Almh mama untuk tidak mengenakan daster selain untuk tidur (bahkan untuk keseharian di rumahpun dilarang). Nah karena “prinsip” itu, mama tidak pernah membelikan saya daster. Seumur-umur saya hanya berpengalaman mempunyai 1 potong daster, itupun saya beli sendiri karena tertarik dengan corak batik dan warnanya yang tak biasa. Sekarang daster semata wayang itu sudah tak lagi terpakai, karena robek.
Wah masa’ pakai daster aja dilarang sih?. Hehehe, setiap orang mempunyai aturan yang dianggap terbaik bagi dirinya kan?. Pakai daster itu sah-sah saja, tidak mengganggu aliran listrik *apa hubungannya??*. Jadi kalau orang lain merasa nyaman memakai daster ya monggo saja. Bahkan untuk beberapa wanita, daster telah dianggap sebagai pakaian kebesaran. Pakaian kebesaran dalam arti sesungguhnya, karena memang ukurannya yang besar atau pakaian kebesaran dalam arti "pakain wajib", yaitu pakaian yang paling sering dikenakannya.

Semua benda di dunia ini dibuat untuk tujuan tertentu dan ada aturan pakainya. Daster tidak dirancang untuk digunakan keluar rumah, menjemput anak sekolah, belanja atau aktivitas di luar rumah.
Menurut hasil tanya pada mbah google, definisi daster adalah pakaian longgar yang digunakan untuk di dalam rumah.
Mungkin alasan malas berganti baju, kerap saya jumpai ibu-ibu yang menjemput anaknya dengan masih mengenakan daster (kadang baby doll). Yang memakai jilbab, menutupi dasternya dengan jilbab besar hingga siku atau menambahkan cardigan/jaket.
Nah jika kedua alasan itu yang menyebabkan para ibu-ibu “salah kostum”, maka saya memberikan sedikit alternatif agar tak masuk kategori salah kostum saat menjemput anak sekolah atau saat belanja.
Daster memang pakaian yang nyaman, dengan model sederhana, longgar dan biasanya bahannya dingin/adem dan tak kaku. Maka jika tak ingin direpotkan acara berganti baju saat akan keluar rumah, maka bisakanlah di rumah memakai baju yang juga layak dikenakan saat keluar rumah.
"Akh baju untuk keluar rumah kan gak nyaman".
Ikh sapa bilang? Bisa kok bikin baju rumah yang nyaman laksana daster tapi dengan model yang yang orang tidak akan menamainya sebagai daster.
Ini salah satu contoh "daster" yang bisa dikenakan di luar rumah.
Kalau tak ingin lengan panjang, tinggal mendekin lengannya aja.
"Mahal dunk!"
Tidak juga, banyak kok kain katun yang murah. Kain katun kan juga dingin dan tidak kaku.
"Akh harus menjahitkan dund!"
Kalau tak bisa menjahit dan tak mau menjahitkan, maka jelilah saat memilih baju rumah yang akan dibeli.
"Akh suka-suka saya dong, mau pake apa aja!"
Waduh kalau alasannya sudah kayak gitu, ya saya tidak bisa memberi saran lagi, karena saya kan tidak berhak memaksa orang untuk mengenakan baju dengan model apa.
#kemudianhening.

Apakah teman-teman juga suka pakai daster di luar rumah?


2 komentar:

  1. TIDAAAAAAAAAK!!!! ahahahaha... saya anti makek daster! Karena percuma dong punya tubuh seksi kalo ujung2nya pakek baju longgar. lagian saya khan laki2 kenapa juga makek daster..

    *lha kenapa juga kamu ikutan nimbrung ndop?*

    *lempar ndop ke empang pelan-pelan secara slou mousyen*

    BalasHapus
    Balasan
    1. trus aku njawab bagaimana Nduph?
      *ikut nyemplung empang secara slou mousyen*

      Hapus

Copyright @ Elsenovi Menulis | Fluzu theme designed by Pirawa