Setiap Inchi Mengemban Tugas

Seorang temanku mengeluh ASInya sedikit, lalu (dengan terpaksa) kini setiap hari melahap 4 mangkuk sayur agar ASInya lancar, hingga tercukupi asupan bagi bayinya.
Dia memang tak suka makan sayur. Sejak gadis hingga melahirkan pun makan sesuka keinginan lidahnya.
Teman, kita bisa belajar dari kejadian ini. Bahwa sesungguhnya setiap inchi dari tubuh kita ini mengemban tugas dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban dari Sang Pemberi Kehidupan.
Tentu kasihan bayinya jika ibunya tak mampu memproduksi ASI karena gak doyan makan sayur.
Sangat egois jika hanya memikirkan rasa enak yang hanya sebatas lidah saja.
Telah banyak kita dengar orang sakit (atau sengaja mengundang penyakit) dikarenakan oleh pola hidup yang tak sehat, termasuk didalamnya pola makan yang tak sehat.
Diturutkannya keinginan lidah tanpa peduli dampaknya jika makanan itu telah ada di dalam perut, lalu mempengaruhi kesehatannya.

Bagi seorang wanita, selayaknya mereka paham bahwa suatu hari nanti mereka akan menjalani perannya sebagai lahan untuk tumbuh kembangnya janin. Pertumbuhan janin sangat bergantung pada ibunya. Dan mempersiapkan lahan tidak bisa dilakukan saat telah ditanami benih. Sejatinya dipersiapkan jauh sebelum peran tersebut dijalani.

Begitu juga dengan para perokok. Saya yakin bahwa para perokok tahu bahayanya merokok, namun nafsu untuk merasakan sensasi merokok mendorongnya untuk enggan berhenti yang kemudian menjadikannya sebagai candu. Kalau tak merokok badan terasa sakit (padahal dalam sejarah tidak pernah dikatakan orang sakit karena berhenti merokok)
Seharusnya mereka berpikir jauh kedepan. Jika mereka merokok sebelum menikah, tidakkah mereka berpikir bahwa hal itu akan mempengaruhi pada kualitas spermanya?, tidakkah mereka berpikir  untuk memberikan yang terbaik bagi kehidupannya?

Jika kita telah paham bahwa setiap individu mengemban tugasnya dan akan dimintai pertanggungjawaban olehNYA, seharusnya tak ada lagi upaya-upaya menyakiti diri sendiri dengan sengaja mengundang penyakit atau memberikan ala kadarnya bagi kehidupan.

Wallahu'alam

2 komentar:

  1. yup..perokok wanita jg sekarang banyak..mmhhh..apa kabar dng perokok pasif?
    nice share mba..

    eh, tuh blognya gpp koq..udah baikan ya...hehe

    BalasHapus
  2. gak wanita gak pria pokoknya merokok gak baik utk kesehatan dan kantong.

    blogku ternyata Gak eror mbaK, Yang error netbookku

    BalasHapus

Copyright @ Elsenovi Menulis | Fluzu theme designed by Pirawa